Review Film Up (2009)


Review Film: Up (2009)




Sinopsis:

Film ini dibuka dengan kisah masa kecil Carl Fredricksen dengan Ellie. Carl Fredrickson adalah anak lelaki yang pemalu, tapi kemudian dirinya berubah ketika bertemu dengan Ellie. Karena memiiki impian yang sama, mereka pun berteman. Setelah dewasa, mereka memutuskan untuk menikah. Namun sayangnya, dokter memvonis Ellie tidak dapat memiliki keturunan.

Walaupun tidak dikaruniai anak, mereka tetap hidup bahagia. Tuan Fredicksen selalu setia menemani Ellie. Istrinya memiliki impian untuk pergi ke Paradise Falls di Amerika Selatan. Nominal demi nominal mereka kumpulkan. Carl yang kesehariannya menjual balon, berusaha dengan keras agar dapat mewujudkan impian istrinya. Sayangnya, istri pergi terlebih dahulu meninggalkannya untuk selamanya setelah di rawat di rumah sakit. Hal inilah yang membuat film ini begitu menyentuh.


Di tengah-tengah kesedihannya pasca ditinggal pergi Ellie, muncullah seorang anak pramuka bernama Russel. Sebagai anggota Wilderness Explorer, Russel berusaha mendapatkan lencana ‘Helping the Elders’ dengan membantu Tn. Fredricksen menangkap Spike.

Di tengah keterpurukannya, ia berusaha untuk menggapai mimpi istrinya. Sepanjang malam ia mempersiapkan dirinya untuk perjalanan di hari berikutnya. Tuan Fredricksen memutuskan untuk menerbangkan rumahnya sendiri ke Amerika Selatan menggunakan ribuan balon yang diikatkan ke perapian. Tidak disangka, ternyata tanpa sengaja Russel ikut terbawa. Mereka berdua kemudian berpetualang di hutan Amerika Selatan untuk mencari Paradise Falls.

Di tengah hutan, mereka bertemu dengan seekor burung langka yang sangat menyukai coklat dan oleh Russel diberi nama Kevin. Mereka juga bertemu dengan Charles Muntz, seorang petualang berpengalaman dengan balon udaranya ‘The Spirit of Adventure’. Charles Muntz ini dulunya merupakan jagoan idola Mr.Fredricksen dan istrinya ketika mereka berdua masih kanak-kanak.


Review:

Film yang menceritakan Kisah demi kisah yang dihadirkan, yang tak pernah membuat penonton bosan bahkan kecewa. Salah satunya Up (2009). Film yang mencampurkan drama dengan komedi ini menampilkan kisah yang cukup unik. Penonton tak akan pernah bosan menyaksikan film ini walau berulang-ulang kali ditonton. Yang menjadi daya tarik film ini ialah rumah terbang dan usaha Tuan Fredricksen menggapai cita sang istri yang telah tiada. Yang sangat salut dari film ini, adalah Kesetiaan sosok lelaki yang memenuhi keinginan sang istri yang telah tiada, yang mengorbankan rumah tua yang dia bikin dari awal dia kenal si istri, yang banyak sekali kenangan tentang mereka berdua, mereka yang membangun dari rumah yang seperti tidak layak, menjadi layak, yang pada akhirnya harus melepas rumahnya untuk menggapai kemauan sang Istri, ku mengkagumi dengan sepengorbanan sang suami kepada sang istri, walau hanya dalam filmJ

Secara sinopsis film ini memang terkesan agak aneh, karena menghadirkan tema yang mungkin tidak umum. Namun nyatanya film ini sangat bagus, dan banyak menghadirkan kelucuan. Perbedaan karakter Carl dan Russell sebagai sosok sentral dalam film juga menjadi daya tarik. Up juga menghadirkan opening scene yang menyedihkan. Bahkan banyak yang menilai jika adegan pembuka Up merupakan opening film terbaik yang pernah ada. Film ini sangat layak ditonton bagi semua penggemar film.

Menyangkut grafis, hasil karya Walt Disney tak perlu diragukan lagi. Hampir setiap film karyanya, masuk beberapa nominasi dan tak jarang memperoleh penghargaan. Penghargaan yang dicapai tak lepas dari kesuksesan ide si penulis, Bob Peterson. Selain menulis skenario “Up”, ia juga menulis skenario film “Finding Nemo”, “Finding Dory”, “Monster Inc”, serta “The Good Dinosaur”.

Nilai: 10 dari 10 


Komentar