Teknologi Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitlous Computing, Nano Science dan Grid Technology
Teknologi Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitlous Computing, Nano
Science dan Grid Technology
1. Cloud
Computing
cloud
computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet
(awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui
komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang
terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.
Teknologi
komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan
internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna.
Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa
instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui
komputer dengan akses internet.
Cara Kerja Sistem Cloud Computing
Sistem Cloud bekerja
menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini
memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk
menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur
seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna
disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah
tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server
aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan
dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima
sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya lewat
penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan
secara global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna
hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo
dan juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di
komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan
komputer yang terhubung ke internet.
Berikut adalah
penjelasan singkat tentang Cloud Computing, sistem yang telah mendunia yang
dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam efisiensi penyimpanan data.
Beberapa faktor seperti ketersediaan internet yang dibutuhkan sebagai jalur
utama dalam distribusi data, kualitas vendor akan layanan sistem Cloud maupun
masalah keamanan dan privasi seperti serangan peretas/hacker dalam meretas
internet patut menjadi pertimbangan tersendiri sebelum anda beralih ke sistem
Cloud. Selain vendor yang harus meningkatkan kualitas pelayanan mereka,
pengguna juga diharapkan dapat lebih bijak dalam memilih kualitas vendor yang
akan mereka gunakan untuk mengelola data berbasis Cloud Computing.
2. Mobile
Computing
Pengertian
mobile computing adalah seperangkat benda atau teknologi yang
memiliki teknologi secanggih yang sering disebut sebagai mobile
computer (portablecomputer) dan mampu melakukan
komunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel) walaupun user atau pengguna
dari alat tersebut sedang melakukan perpindahan Beberapa pengertian tentang
mobile computing diantaranya :
1. Mobile computing merupakan
paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan
komunikasi. walaupun user melakukan perpindahan.
2.
Merupakan
kemajuan teknologi komputer, sering disebut sebagai mobile computer
(portable computer) yang dapat berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
3.
Merupakan
sekumpulan peralatan(hardware), data, dan perangkat lunak aplikasi
yang bermobilisasi/berpindahlokasi.
4.
Merupakan
kelas tertentu dari system terdistribusi dimana beberapa node dapat melepaskan
diri dari operasi terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan koneksi kembali
pada jaringan yang berbeda.
5.
Tidak
sama dengan wireless computing.
Dari definisi
diatas kita dapat memahami mengapa kita membutuhkan mobile computing. Kata
kuncinya adalah kita manusia dinamis yang senantiasa bergerak dan berkembang
dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Sehingga membutuhkan suatu device yang
mampu mengikuti pergerakan kita. Bergerak disini dilihat dari dua sisi yaitu
orang dan device.
Jenis Mobile
Computing
·
Laptop
·
Wearable
computer
·
PDA
·
Smartphone
·
Carputer
·
UMPC
Dengan
menggunakan mobile computing, kita akan memperoleh banyak sekali Kelebihan.
Kelebihan tersebut antara lain:
1. Mobilitas
Anda tidak
perlu mengikat diri ke tempat tertentu. Anda dapat melakukan pekerjaan Anda
saat duduk di mobil atau kereta api. Anda dapat berkomunikasi dengan orang lain
sambil duduk di mana saja di dunia. Anda dapat chatting online dengan
teman-teman Anda dan anggota keluarga sambil duduk di pantai. Anda dapat
melakukan pekerjaan kantor Anda sambil duduk di mana saja.
2. Keefektifan
Dengan
menggunakan mobile computing, lebih banyak pekerjaan dapat diselesaikan karena
fleksibilitas dalam hal tempat bekerja
Selain dari
manfaat-manfaat yang dimiliki oleh mobile computing, mobile computing juga
memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain:
1. Rendahnya jaringan bandwidth
1. Rendahnya jaringan bandwidth
Pengguna mobile
dapat terhubung ke jaringan nirkabel melalui berbagai jaringan komunikasi
termasuk radio nirkabel, wireless Local Area Network (LAN), nirkabel selular,
satelit, dll Setiap jaringan nirkabel menyediakan kapasitas bandwidth yang
berbeda. Namun, bandwidth nirkabel ini terlalu kecil dibandingkan dengan
jaringan tetap seperti ATM (Asynchronous Transfer Mode) yang dapat memberikan
kecepatan hingga 155Mbps.
2. Biaya
komunikasi asimetrik
Kapasitas bandwidth
yang berbeda antara hilir komunikasi dan komunikasi upstream telah menciptakan
sebuah lingkungan baru yang disebut Lingkungan Komunikasi asimetrik. Bahkan,
ada dua situasi yang dapat mengakibatkan komunikasi asimetri, Salah satunya
adalah karena kemampuan perangkat fisik. Misalnya, server memiliki pemancar
siaran kuat, sedangkan klien mobile memiliki kemampuan transmisi kecil. Yang
lain adalah karena pola aliran informasi dalam aplikasi. Misalnya, dalam
situasi dimana jumlah server jauh lebih sedikit daripada jumlah klien, itu
adalah asimetris karena ada tidak kapasitas yang cukup untuk menangani
permintaan simultan dari beberapa klien.
3. Koneksi
yang lemah
pengguna Mobile
sering terputus dari jaringan. Hal ini mungkin terjadi karena beberapa alasan,
termasuk kegagalan sinyal, jangkauan sinyal yang kurang luas, area blank spot,
dan penghematan daya. Tetapi hal ini juga bisa menguntungkan karena modus aktif
membutuhkan seribu kali power lebih besar daripada perangkat dalam kondisi
standby atau mode sleep. Sinyal radio nirkabel mungkin juga akan melemah karena
jarak yang jauh dari sumber sinyal dimana pengguna bergerak.
4. Konsumsi
tenaga
Mobile
computing sangat bergantung pada daya tahan baterai.
3. UBIQUITOUS
COMPUTING
Teknologi
informasi pada prinsipnya adalah mentransformasikan cara bagaimana manusia
berinteraksi antar sesama dan dengan objek-objek di sekitarnya. Perubahan
teknologi terjadi adalah untuk membuat sistem komunikasi dan komputer menjadi
lebih mudah, kolaboratif, dan transparan terhadap pemakai.
Salah satu
tanda perubahan tersebut adalah munculnya sebuah versi baru teknologi informasi
yang disebut dengan Ambient Intelligence (AmI). AmI adalah
suatu teknologi yang memadukan tiga bidang ilmu yang berbeda, yaitu: Ilmu
Komputer, Teknik Elektro, dan Telekomunikasi. Ilmu komputer berperan dalam
membangun dan menerapkan konsep-konsep Expert System, teleoperator, sistem
kendali, dan komponen komputer itu sendiri. Teknik Elektro berperan dalam
merancang komponen sensor dan microelectronic. Sementara bidang
ilmu Telekomunikasi lebih berperan dalam membentuk sistem mobile
communication, jaringan, dan signal processing. AmI dibangun
dengan menerapkan tiga teknologi terbaru yaitu: ubiquitous computing, ubiquitous
communication, dan intelligent user interface.
Ubiquitous
Computing (sering disingkat menjadi “ubicomp”) Ubiquitous bisa di artikan
dimana-mana sedangkan Computing adalah komputer jadi Ubiquitous Computing
adalah suatu sistem yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer
secara kontinyu, dimana saja, kapan saja dan bagaimana saja. ubiquitos
computing, merupakan teknologi (terutama teknologi komputer) digunakan dan
menyatu di dalam objek dan aktivitas manusia, sehingga di manapun kita berada
kita bisa memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.” Ubiquitous
Computing (komputasi dimana-mana) diperkenalkan pertama kali oleh Mark Weiserpada tahun 1988 selagi
menjabat sebagai Chief Technologist di Xerox Palo Alto Research Center (PARC).
Aspek-aspek
yang Mendukung Pengembangan Ubiquitous Computing
1. Natural
Interfaces
Sebelum adanya
konsep ubicomp sendiri, selama bertahun-tahun kita telah menjadi saksi dari
berbagai riset tentang natural interfaces, yaitu penggunaan aspek-aspek alami
sebagai cara untuk memanipulasi data, contohnya teknologi semacam voice
recognizer ataupun pen computing. Saat ini implementasi dari berbagai riset
tentang input alamiah beserta alat-alatnya tersebut yang menjadi aspek
terpenting dari pengembangan ubicomp.
Kesulitan utama
dalam pengembangan natural interfaces adalah tingginya tingkat kesalahan (error
prone). Dalam natural interfaces, input mempunyai area bentuk yang lebih luas,
sebagai contoh pengucapan vokal “O” oleh seseorang bisa sangat berbeda dengan
orang lain meski dengan maksud pengucapan yang sama yaitu huruf “O”. Penulisan
huruf “A” dengan pen computing bisa menghasilkan ribuan kemungkinan gaya
penulisan yang dapat menyebabkan komputer tidak dapat mengenali input tersebut
sebagai huruf “A”. Berbagai riset dan teknologi baru dalam Kecerdasan Buatan
sangat membantu dalam menemukan terobosan guna menekan tingkat kesalahan
(error) di atas. Algoritma Genetik, Jaringan Saraf Tiruan, dan Fuzzy Logic
menjadi loncatan teknologi yang membuat natural interfaces semakin “pintar”
dalam mengenali bentuk-bentuk input alamiah.
2. Wireless
Computing
Komputasi
nirkabel mengacu pada penggunaan teknologi nirkabel untuk menghubungkan
komputer ke jaringan. Komputasi nirkabel sangat menarik karena memungkinkan
pekerja terlepas dari kabel jaringan dan mengakses jaringan dan layanan
komunikasi dari mana saja dalam jangkauan jaringan nirkabel. Komputasi nirkabel
telah menarik minat pasar yang sangat besar, seperti saat ini banyaknya
permintaan konsumen untuk jaringan rumah secara nirkabel.
3. Context
Aware Computing
Context aware
computing adalah salah satu cabang dari ilmu komputer yang memandang suatu
proses komputasi tidak hanya menitikberatkan perhatian pada satu buah obyek
yang menjadi fokus utama dari proses tersebut tetapi juga pada aspek di sekitar
obyek tersebut. Sebagai contoh apabila komputasi konvensional dirancang untuk
mengidentifikasi siapa orang yang sedang berdiri di suatu titik koordinat
tertentu maka komputer akan memandang orang tersebut sebagai sebuah obyek
tunggal dengan berbagai atributnya, misalnya nomor pegawai, tinggi badan, berat
badan, warna mata, dan sebagainya.
Di lain pihak
Context Aware Computing tidak hanya mengarahkan fokusnya pada obyek manusia
tersebut, tetapi juga pada apa yang sedang ia lakukan, di mana dia berada, jam
berapa dia tiba di posisi tersebut, dan apa yang menjadi sebab dia berada di
tempat tersebut. Dalam contoh sederhana di atas tampak bahwa dalam menjalankan
instruksi tersebut, komputasi konvensional hanya berfokus pada aspek “who”, di
sisi lain Context Aware Computing tidak hanya berfokus pada “who” tetapi juga
“when”, “what”, “where”, dan “why”.
Context Aware
Computing memberikan kontribusi signifikan bagi ubicomp karena dengan semakin
tingginya kemampuan suatu device merepresentasikan context tersebut maka
semakin banyak input yang dapat diproses berimplikasi pada semakin banyak data
dapat diolah menjadi informasi yang dapat diberikan oleh device tersebut.
4. Micro-nano
technology
Perkembangan
teknologi mikro dan nano, yang menyebabkan ukuran microchip semakin mengecil,
saat ini menjadi sebuah faktor penggerak utama bagi pengembangan ubicomp
device. Semakin kecil sebuah device akan menyebabkan semakin kecil pula fokus
pemakai pada alat tersebut, sesuai dengan konsep off the desktop dari ubicomp.
Teknologi yang memanfaatkan berbagai microchip dalam ukuran luar biasa kecil
semacam T-Engine ataupun Radio Frequency Identification (RFID) diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk smart card atau tag. Contohnya
seseorang yang mempunyai karcis bis berlangganan dalam bentuk kartu cukup
melewatkan kartunya tersebut di atas sensor saat masuk dan keluar dari bis
setelah itu saldonya akan langsung didebet sesuai jarak yang dia tempuh.
4. Nano
science
Nanotechnology
(teknologi nano) adalah ilmu (science) untuk membuat mesin-mesin yang berukuran
sangat kecil, dalam level molekul. Nama ini diperoleh dari kata {nanometer}
yang berarti sepermilyar meter (10 pangkat minus 9), yaitu ukuran dari
mesin-mesin ini.
Technology nano kadang juga disebut sebuah rekayasa pada tingkatan molekuler, merupakan area multidisiplin dari berbagai ilmu terapan dan teknik dengan tujuan untuk mendesain dan membuat komponen dan sistem yang sangat kecil.
Peran teknologi nano dalam IT (information technology), sudah tidak diragukan lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di bidang IT.
Technology nano kadang juga disebut sebuah rekayasa pada tingkatan molekuler, merupakan area multidisiplin dari berbagai ilmu terapan dan teknik dengan tujuan untuk mendesain dan membuat komponen dan sistem yang sangat kecil.
Peran teknologi nano dalam IT (information technology), sudah tidak diragukan lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di bidang IT.
Kontribusi
teknologi nano pada pengembangan IT secara garis besar dapat dibagi menjadi
tiga.
1. Penambahan
kepadatan jumlah device.
Gambaran mudahnya, bila ukuran satu buah transistor bisa dibuat lebih kecil maka kepadatan jumlah transistor pada ukuran chip yang sama secara otomatis akan menjadi lebih besar.
Gambaran mudahnya, bila ukuran satu buah transistor bisa dibuat lebih kecil maka kepadatan jumlah transistor pada ukuran chip yang sama secara otomatis akan menjadi lebih besar.
Contoh: tahun
2005, INTEL berhasil meluncurkan 70 Megabit SRAM (static random access memory)
yang dibuat dengan teknologi nano proses tipe 65 nanometer (nm). Chip ini
berisi lebih dari 500 juta buah transistor.
2. Memungkinkannya
aplikasi efek kuantum.
3. Penambahan
fungsi baru pada sistem yang sudah adamembuat material sama Dalam
ukuran kecil. Tetapi membuat suatu fungsi yang baru ketika atom atau molekul
yang berbeda jenis disusun dalam suatu sistem device.
contoh, pembuatan mata buatan yang mempunyai fungsi menangkap dan mentransfer cahaya menjadi informasi dan kemudian diolah, itu akan lebih mudah dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan dengan teknologi nano,intelejensi sensor buatan bisa dibuat dengan sensitifitas mendekati apa yang dimiliki manusia.
contoh, pembuatan mata buatan yang mempunyai fungsi menangkap dan mentransfer cahaya menjadi informasi dan kemudian diolah, itu akan lebih mudah dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan dengan teknologi nano,intelejensi sensor buatan bisa dibuat dengan sensitifitas mendekati apa yang dimiliki manusia.
Peran teknologi
nano yang lainnya :
A. Teknologi nano mampu menggandakan kekutan beton.
A. Teknologi nano mampu menggandakan kekutan beton.
Dengan campuran
10 persen bahan nanosilika kekutan beton menjadi dua kali lebih kokoh, tahan
gempa, dan kedap air laut.
B. Teknologi
nano mampu membuat obat dalam ukuran nanogram.
Obat tersebut langsung menuju sasaran yang hendak diobati.
C. Teknologi nano memberikan jalan keluar mengatasi polusi:
1. dengan penguasaan nanoteknologi akan mengurangi penggunaan bahan bakar di bidang transportasi.
2. mengurangi gas buang dan limbah.
3. nanofilter mampu menyaring debu, gas dan partikel di bawah orde satu micron.
4. nanoteknologi akan ditemukan solar sel yang bisa mengurangi sumber energi senyawa karbon.
5. nanoteknologi memungkinkan penemuan baterai dengan kapasitas tinggi dan bertahan lama.
6. nanoteknologi memungkinkan penghematan energi karena jaringan listrik tidak lagi menggunakan tembaga sebagai konduktor, tapi akan menggunakan konduktor dengan tingan resistensi nol.
7. nanoteknologi memungkinkan penggunaan hydrogen sebagai sumber energi baru.
Obat tersebut langsung menuju sasaran yang hendak diobati.
C. Teknologi nano memberikan jalan keluar mengatasi polusi:
1. dengan penguasaan nanoteknologi akan mengurangi penggunaan bahan bakar di bidang transportasi.
2. mengurangi gas buang dan limbah.
3. nanofilter mampu menyaring debu, gas dan partikel di bawah orde satu micron.
4. nanoteknologi akan ditemukan solar sel yang bisa mengurangi sumber energi senyawa karbon.
5. nanoteknologi memungkinkan penemuan baterai dengan kapasitas tinggi dan bertahan lama.
6. nanoteknologi memungkinkan penghematan energi karena jaringan listrik tidak lagi menggunakan tembaga sebagai konduktor, tapi akan menggunakan konduktor dengan tingan resistensi nol.
7. nanoteknologi memungkinkan penggunaan hydrogen sebagai sumber energi baru.
D.
Nanoteknologi mampu mengubah material yang tidak berguna menjadi barang bermutu
tinggi dengan menyusun unsur pembentuknya.
– Batu gamping (clay) yang diubah menjadi nanopartikel kemudian dicampur dengan polimer, akan menghasilkan polymer nanocomposite (PNC) yang sangat kuat dan elastis.
– Batu gamping (clay) yang diubah menjadi nanopartikel kemudian dicampur dengan polimer, akan menghasilkan polymer nanocomposite (PNC) yang sangat kuat dan elastis.
E. Teknologi
nano mampu menyusun atom atau molekul karbon yang terdapat dalam batubara dan
grafit.
– menghasilkan sebutir berlian yang berkilauan.
– menghasilkan sebutir berlian yang berkilauan.
F. Teknologi
nano dapat digunakan pada barang –barang elektronik:
1. mesin cuci
‘Air Wash™ System’ buatan Samsung.
mesin cuci dengan teknologi Silver Nano, dimana ion-ion perak berukuran nano akan membasmi bakteri dan jamur. Ion-ion perak nano juga mampu bertahan pada cucian hingga 30 hari sehingga cucian bebas bakteri dan partikel penyebab bau.
mesin cuci dengan teknologi Silver Nano, dimana ion-ion perak berukuran nano akan membasmi bakteri dan jamur. Ion-ion perak nano juga mampu bertahan pada cucian hingga 30 hari sehingga cucian bebas bakteri dan partikel penyebab bau.
2. ‘iPod Nano’
buatan Apple
Dengan menggunakan teknologi nano, iPod ini dibekali storage sebesar 4GB dan 8GB, dan kekutan baterai 5 jam untuk menonton video,serta 24 jam untuk mendengarkan musik.
Dengan menggunakan teknologi nano, iPod ini dibekali storage sebesar 4GB dan 8GB, dan kekutan baterai 5 jam untuk menonton video,serta 24 jam untuk mendengarkan musik.
3. Automax
NanoTech Fuel Enhancer (NFE)
merupakan aditif berkepekatan tinggi dengan teknologi nano cecair yang dinamik.
Fungsi nano pada NFE :
• Menghemat bahan bakar hingga 28%
• Meningkatkan daya mesin hingga 20%
• Mengurangi polusi asap berbahaya sampai 98%
• Mengawetkan daya tahan mesin
merupakan aditif berkepekatan tinggi dengan teknologi nano cecair yang dinamik.
Fungsi nano pada NFE :
• Menghemat bahan bakar hingga 28%
• Meningkatkan daya mesin hingga 20%
• Mengurangi polusi asap berbahaya sampai 98%
• Mengawetkan daya tahan mesin
4. Bio disk
(temuan dari Dr. Ian Willian Lyon
piringan kaca terbuat dari 13 mineral alami yang diolah melalui Teknologi Nano dan pemanasan Fusi tinggi.
Bio disk mampu membuat semua cairan lebih mudah diserap, meningkatkan rasa dan dapat menambah daya tahan tubuh.
piringan kaca terbuat dari 13 mineral alami yang diolah melalui Teknologi Nano dan pemanasan Fusi tinggi.
Bio disk mampu membuat semua cairan lebih mudah diserap, meningkatkan rasa dan dapat menambah daya tahan tubuh.
5. Produk
Perangkap Nyamuk “BLACK HOLE” Nano Advance Technology Mosquito Trap
BLACK HOLE bekerja dengan menciptakan proses Fotokatalis dari pancaran lampu ultraviolet (2 buah) yang mengenai permukaan panel Titanium Dioxide (tiO2) yang mengelilinginya. reaksi fotokatalis menghasilkan spektrum panas yang sangat disukai nyamuk karena sangat mirip panas tubuh manusia.
BLACK HOLE bekerja dengan menciptakan proses Fotokatalis dari pancaran lampu ultraviolet (2 buah) yang mengenai permukaan panel Titanium Dioxide (tiO2) yang mengelilinginya. reaksi fotokatalis menghasilkan spektrum panas yang sangat disukai nyamuk karena sangat mirip panas tubuh manusia.
6. Sistem
Penyaringan Air Bio Dengan Gabungan Teknologi Nano
fungsinya :
– bebas dari bakteri dan virus
– menyingkirkan toksin dari tubuh badan
– memperbaiki sistem metabolisme dan ketahanan badan
– membantu mencegah masalah jantung dan pengaliran darah
– mengekalkan kesegaran ikan, daging dan sayur-sayuran
fungsinya :
– bebas dari bakteri dan virus
– menyingkirkan toksin dari tubuh badan
– memperbaiki sistem metabolisme dan ketahanan badan
– membantu mencegah masalah jantung dan pengaliran darah
– mengekalkan kesegaran ikan, daging dan sayur-sayuran
7. ‘sel bahan
bakar’ mini buatan NEC
Sel bahan bakar adalah satu-satunya baterai alternatif yang mempunyai kapasitas energi terbesar dalam konversi energi dengan menggunakan proton hydrogen dan oksigen sebagai bahan bakarnya.
Sel bahan bakar adalah satu-satunya baterai alternatif yang mempunyai kapasitas energi terbesar dalam konversi energi dengan menggunakan proton hydrogen dan oksigen sebagai bahan bakarnya.
8. ‘Nissan’
dengan dilengkapi teknologi Nano
Pengembangan bidang elektronik dengan teknologi nano,sebenarnya berjalan sejak tahun 1975,dimana diperkenalkan suatu sensor yang sangat sensitif dalam disk drive yang terbuat dari lapisan partikel magnetic ukuran nanometer dengan ketebalan lapisan nanometer.
Pengembangan bidang elektronik dengan teknologi nano,sebenarnya berjalan sejak tahun 1975,dimana diperkenalkan suatu sensor yang sangat sensitif dalam disk drive yang terbuat dari lapisan partikel magnetic ukuran nanometer dengan ketebalan lapisan nanometer.
5. Gird
Technology
Pengertian dari
Grid Computing itu sendiri adalah sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang
memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan,
bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem
tunggal secara vitual. Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai
situs web dan menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem
yang berdiri sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan
menggunakan sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang
sangat besar.
Ide awal
komputasi grid dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari
penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau
terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan
sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang
merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa
komputer secara bersamaan.
Grid computing
menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya
yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus
Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan
komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi
grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program
yang menggunakan pustaka paralel. Dan Indonesia sudah menggunakan sistem Grid
dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi
pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini
menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di
seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi
dan Geofisika.
Beberapa konsep
dasar dari grid computing :
1. Sumber daya dikelola dan
dikendalikan secara lokal.
2.
Sumber
daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber
daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada
node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber
daya berbeda pada Grid.
3.
Sifat
alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
4.
Lingkungan
kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
5.
Tiga
hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network
dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan
high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain
yang memerlukan banyak resource komputer.
Cara Kerja Grid
Computing
Menurut tulisan
singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
1. Sistem tersebut melakukan
koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu
kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu
cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan
komputasi grid.
2.
Sistem
tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut
pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari
kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk
mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang
dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya,
dan akses terhadap sumber daya.
3.
Sistem
tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial
quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari
komputasi grid tersebut
Elemen-Elemen
dalam Komputasi Grid
Penerapan
teknologi grid computing atau komputasi grid pada kalangan yang membutuhkan,
wajib memiliki elemen-elemen tertentu. Secara garis besar, 3 elemen pokok dari
infrastuktur grid adalah:
1.
hardware/sumber daya;
2.
software; dan
3.
brainware (orang yang memelihara dan memakai komputasi grid).
Hardware dalam
komputasi grid mencakup perangkat penyimpanan, prosesor, memori, jaringan, dan
software yang di desain untuk mengelola hardware ini, misalnya database,
manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi, dan sistem operasi.
Hardware pada grid komputing di atur secara lokal, dan hardware yang berbeda
memiliki kebijakan dan cara kerja yang berbeda. Hardware dan user grid
komputing sering bersifat dinamis tergantung penerapan grid tersebut.
Software
merupakan suatu perangkat yang menghubungkan semua middleware-nya. Middleware
itu sendiri adalah bagian dari software, yaitu lapisan sofware yang terletak
antara sistem operasi dan aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi
antar-objek dari sistem yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu middleware adalah
keamanan (security), pengaturan sumber daya (resource management), pengaturan
data (data management), dan layanan informasi (information services). Contoh
beberapa middleware adalah Globus Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM,
Unicore, dan masih banyak contoh-contoh middleware lainnya.
Brainware dalam
komputasi grid hanya meliputi pemelihara dan pemakai grid. Dahulu grid
computing cenderung hanya di pakai oleh para ilmuan untuk kepentingan ilmiah.
Pada saat itu memang ekspose terbesar lebih banyak pada proyek-proyek sains,
seperti riset genetika, fisika dan yang paling terkenal adalah proyek SETI (
Search for Extra Terrestrial Intelligence ) atau riset pencari kehidupan di
luar bumi. Hal ini memunculkan persepsi bahwa teknologi komputasi grid ini
sulit di terima di kalangan non-ilmuan, terutama di kalangan bisnis. Namun,
sekarang penerapan komputasi grid telah merambah penggunaanya bukan hanya pada
proyek sains saja. Bahkan baru-baru ini, teknologi grid computing telah di
kenalkan pada dunia enterpreneur dan mendapat banyak respon positif. Orang yang
memelihara dan menggunakan teknologi grid computing ini, berdasarkan penelitian
penggunaannya akan meluas pada:
·
jaringan
penelitian publik bagi para peneliti dan ilmuan;
·
layanan
(service), artinya grid computing tidak lagi hanya bersifat komputasional;
·
berbagai
institusi keuangan, seperti perbankan;
·
Service
Oriented Architecture (SOA), yaitu enkapsulasi sekumpulan aplikasi sebagai
interface tunggal yang dapat di rekonfigurasi.
Kelebihan dan
Kekurangan Grid Computing
Penggunaan Grid
Computing System untuk perusahaan-perusahaan akan banyak memberikan manfaat,
baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat tersebut
antara lain :
1. Grid computing menjanjikan
peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya
infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga menjanjikan peningkatan
produktivitas kerja perusahaan.
2.
Grid
computing bisa memberi penghematan uang, baik dari sisi investasi modal maupun
operating cost–nya.
Dan beberapa
hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi
grid computing adalah sebagai berikut :
1. Manajemen institusi yang terlalu
birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki
untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yan lebih besar bagi
masyarakat luas.
2.
Masih
sedikitnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
Contonhya kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non
teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.






Komentar
Posting Komentar